Banjir diawali luapan Way Semaka pukul 17.30, menggenangi sejumlah pekon pada pukul 18.30, terutama di Way kerap, Sedayu, Pardawaras, Karangrejo, Garut, Sidodadi, Sudimoro, dan Sripurnomo. Sebuah tanggul di kecamatan tersebut disebut jebol.
Cuaca gelap dan matinya listrik PLN membuat warga menjadi panik karena tidak bisa berkomunikasi. Polisi mengalihkan lalu lintas dari arah Bandarlampung di Pesawaran, berbalik lewat Bukit Kemuning. Demikian juga dari arah Bengkulu, diminta lewat Liwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar