Selasa, 26 Oktober 2021

Kebutuhan Porang Tinggi PHP2D HIMASEPERTA UNILA Sosialisasi Budidaya Tanaman Porang


Kemendikbud melalui Universitas Lampung melakukan Program Holistik Pemberdayaan dan Pembinaan Desa (PHP2D) untuk meningkatkan  kesejahteraan dan ketahanan pangan masyarakat Desa Hanura dengan budidaya tanaman porang. Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) dari Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (Himaseperta) melaksanakan kegiatan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). melakukan sosialisasi budidaya porang di desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran. Minggu,12/9/2021

Tim PHP2D Himaseperta, diketuai oleh Mohamad Zainul Khoiri Arief mengatakan bahwa "dengan anggota sebanyak 14 orang, yang dibimbing oleh Yuliana Saleh, S.P.,M.Si melakukan sosialisasi budidaya tanaman porang. Peluang bisnis porang juga masih sangat terbuka, mengingat kebutuhan tingginya permintaan ekspor porang ke China, Jepang, Australia, Sri Langka, Malaysia, dan Korea. Desa Hanura dikenal dengan desa kawasan hutan yang cocok untuk budidaya tanaman porang. Sosialisasi dari Tim PHP2D Himaseperta Unila, diharapkan menjadi salah satu solusi ketahanan pangan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat Hanura dengan budidaya porang, mengingat saat ini porang memiliki peluang bisnis yang menjanjikan dan menjadi komoditas ekspor unggulan dengan adanya sosialisasi ini kami harap dapat mewujudkan desa Hanura sebagai sentra tanaman porang di Provinsi Lampung" terang Zainul


Dalam sambutannya, sosialisasi yang dihadiri oleh kelompok tani, Bumdes, KWT, Pokdarwis, dan Kader PKK ini, mendapatkan sambutan baik dari kepala desa Hanura, yang disampaikan pada saat sosialisasi budidaya porang, Bapak Rio Remota selaku Kepala Desa Hanura didampingi BumDes Hanura Bapak Nanok, dan dosen perwakilan Universitas Lampung menyampaikan harapan "bahwa semoga masyarakat menjadi lebih terampil dan meningkat pengetahuannya dalam budidaya porang, sehingga bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat Hanura" harap Kepala Desa Hanura.(timred)

Minggu, 24 Oktober 2021

Wanita Cantik Melakukan Penipu Arisan Online

Banjitpost. - Simalakama ingin menabung uang  Arisan Online malah bagaikan api jauh dari panggangnya, itu pepatah yang sering diungkap Oleh salah satu TKW asal Desa Roka ini yang menjadi Korban penipuan Arisan Online Sumiyati.

Berharap untung, berakhir buntung. Para korban penipuan arisan online kini hanya bisa meratapi nasib. Uang belasan juta hingga puluhan juta Rupiah yang diinvestasikan masing-masing korban dalam arisan online kini tak jelas rimbanya itu.

Samiyati salah satu korban, mengatakan dirinya telah menginvestasikan uangnya sebanyak juta'an rupiah untuk mengikuti arisan online. "Karena tergiur, total akan keluar Rp 50 juta saya ikut arisan online," kata sumiyati saat di hubungi  Wartamu.id., melalui TLP via . Senin,25 Oktober 2021.

Uang itu dia setorkan di bendahara yang bernamanya Lina Desember alias Lina asal kelahiran Desa Sakuru Kecamatan Monta Kabupaten Bima kini telah tinggal di kelurahan Jati Wangi Kota Bima yang diduga sebagai inisiator atau bendahara pemilik arisan online ini.

Sumiyati menyampaikan banyak korban yang lain yang satu anggota group messenger arisan, sudah banyak yang ketipu oleh Arisan yang dilakukan oleh yang bernama akun facebooknya Lina Desember.

Peristiwa tersebut terjadi pada Januari 2020. Sumiyati beserta anggota yang mengenal Lina Desember langsung tergiur dengan ajakan untuk ikut arisan online. "Menurut saya (orangnya) baik, saya sedikitpun tidak curiga sama sekali," katanya.

Sumiyati mengatakan bahwa anggotanya masih ada uang yang belum diberikan oleh Lina Desember ", ada yang Rp 10 Juta kemudian ada yang Rp 16 Juta kemudian ada yang Rp 19 Juta dan masih ada anggota yang lain yang menjadi korban arisan Lina Desember yang belum di keluhkan oleh Sumiyati.

Mereka mengalami kerugian hampir mencapai ratusan juta. Uang sejumlah itu bukan seluruhnya milik dia. "Uang saya pribadi itu sekitar Rp 19 jutaan sedangkan sisanya milik member Ada sekitar 6 orang," kata Sumiyati

Para member tersebut, menyetor uang beragam nilainya, Sumiyati menyampaikan dia masuk ganti nama orang yang ke empat kali arisannya yang sudah berjalan dan tidak memasukan yang arisan awal tiga kali dikarena ganti nama orang yang sudah keluar dari anggota arisan dan tiga kali tidak masukan arisan terakhir ",jadi 50 juta di kurang 6 kali tidak setoran uang dan setoran Rp 2. Juta setengah dan yang harus di potong 15 juta dan yang harus diterima sisa uangnya 35 juta. Sumiyati mengaku bahwa uang diterimanya terakhir bulan september tanggal 27 sampai detik ini sudah lewat 1 bulan sampai sekarang.

",Lina Desember hanya bayar arisan dirinya sendiri sama ibunya dan kakaknya masing-masing Rp 7 Juta setengah dan Sumiyati hanya mendapatkan uang arisan hasil setoran anggota di group totalnya dapat Rp 16 Juta dan sisanya uang 19 Juta bendahara lepas tangan", katanya.

",Sudah di sampaikan awal oleh Sumiyati ke bendahara yang bernama Lina Desember bahwa saya tidak masukan 6 kali dan langsung di potong saja dan harus diterima oleh saya Rp 35 Juta dan nyatanya saya menerima hanya Rp 16 juta rupiah dan tidak direspon dan akhirnya anggota group arisan ikut mengamuk kepada bendahara tersebut",. Terangnya Sumiyati

Sumiyati beserta anggota yang lain merasa dirugikan Dan akhirnya berantem melalui telpon . Lina Desember langsung memblokir groupnya dan anggota arisan dan tidak bisa menghubunginya lagi karena tidak memiliki kontak

 supaya tidak ada lagi korban yang selanjutnya dengan menjanjikan arisan yang bernilai puluhan juta, tapi nyatanya itu adalah sebagi penarik perhatian orang supaya minat arisan yang ditawarkannya",. Tegasnya sumiyati.

"Hati hati Dengan Penipuan Onlay "(timred)

Jumat, 08 Oktober 2021

Kejari Waykanan Gelar Penyuluhan Hukum Pengelolaan Keuangan Kampung di GSG Kec.Banjit

 Banjit post,7/10/21.Dalam rangka peningkatan SDM Kepala Kampung dan Aparatur Kampung terkait pengelolaan keuangan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Waykanan, melakukan penyuluhan hukum yang digelar di GSG Kecamatan Banjit, Kamis (7/10).

Pada penyuluhan dengan protokoler kesehatan ketat tersebut, Kejari Waykanan menekankan pentingnya Kepala Kampung dan aparatur Kampung memahami tata cara pengelolaan keuangan yang baik dan benar, agar tidak bertentangan dengan hukum.
“Berdasarkan pengalaman dan melihat siklus di Beberapa provinsi lain dimana banyak Kepala Kampung terseret ke ranah pidana, hal ini yang memicu keinginan kita semua untuk mencari dan menggali akar permasalahan dari mana ini muncul, untuk itulah kawan-kawan Kepala Kampung ini kami ajak untuk duduk bersama kita bahas dan kita adakan pelatihan agar semua paham sehingga dapat meminimalisir apa yang menjadi pokok permasalahan, dengan harapan kita bisa diskusi bagaimana cara kita mengelola keuangan Kampung itu dengan baik secara hukum,” ujarnya
Dalam pemaparannya, secara gamblang membahas apa yang jadi potensi dan bagaimana langkah agar tak terjerumus dalam perbuatan yang melanggar hukum,

“Intinya tetap taat aturan, tetap jadi diri sendiri nikmati apa adanya, perkuat Iman dan imun,” imbuhnya.

Terpisah, "Ramlan Rianto" Salah satu ketua BPK disalah satu kampung dikecamatan Banjit,saat dikonfirmasi Banjit post. menyampaikan harapannya agar seluruh Kepala Kampung yang saat itu menjadi peserta penyuluhan agar dapat mengikuti secara tuntas, agar kedepan tidak ada lagi Kepala Kampung yang terjerat hukum, maupun menjadi bulan-bulanan oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Penyuluhan ini sangat kami butuhkan, karena  banyak diantara kami yang memang buta tentang tata cara pengelolaan Keuangan Kampung secara baik dan benar, apalagi banyak diantara rekan kepala kampung yang baru saja dilantik, sehingga sangat membutuhkan bimbingan, ajarkan kami supaya kami bisa mengerti dan memahami tentang pengelolaan keuangan,” ujar Ramlan.

Ia mengapresiasi kepada pihak Kejaksaan Negeri Waykanan yang berkenan memberikan ilmunya pada mereka, agar Kepala Kampung tidak terperosok dalam perbuatan melanggar hukum dalam menjalankan Dana Desa, sekaligus berharap agar hal itu menjadi suatu yang menjadi rutinitas yang bermanfaat bagi mereka.(tim red/jm).